Sekolah Dasar Negeri (SDN) 31 Jati Tanah Tinggi adalah lembaga pendidikan yang memegang peranan penting dalam membentuk karakter siswa-siswinya. Salah satu kegiatan rutin yang dilakukan di sekolah ini adalah pembacaan Asmaul Husna oleh para guru di depan seluruh siswa. Penampilan guru-guru saat membaca Asmaul Husna di hadapan siswa selalu menarik perhatian. Mereka memperlihatkan kesungguhan dan kekhusyukan yang memancarkan kehangatan dan kearifan spiritual dalam setiap kata yang dibacakan.
Dengan menghadirkan Asmaul Husna di tengah-tengah kegiatan belajar-mengajar, SDN 31 Jati Tanah Tinggi turut mengajarkan nilai-nilai spiritual kepada siswa. Para guru dengan penuh keikhlasan membimbing siswa dalam memahami makna-makna yang terkandung dalam Asmaul Husna, seperti kebijaksanaan, kekuatan, dan keagungan Allah. Hal ini tidak hanya memperkuat ikatan spiritual siswa dengan Tuhan, tetapi juga mengajarkan mereka untuk menghargai dan merenungi kebesaran-Nya.
Setiap kali guru membacakan Asmaul Husna di depan kelas, suasana ruang kelas seolah-olah terpenuhi dengan ketenangan dan kehadiran yang sakral. Para siswa mendengarkan dengan penuh perhatian, dan wajah mereka tercermin kekaguman dan kekhusyukan. Ini adalah momen di mana segala hiruk-pikuk dunia seolah-olah mereda, dan siswa-siswa di SDN 31 Jati Tanah Tinggi diajak untuk menenggelamkan diri dalam refleksi spiritual.
Tidak hanya sebagai pembawa ilmu pengetahuan, para guru di SDN 31 Jati Tanah Tinggi juga berperan sebagai teladan dalam hal keagamaan. Penampilan mereka yang tulus dan penuh kekhidmatan saat membaca Asmaul Husna menjadi contoh bagi siswa-siswa tentang pentingnya hubungan yang erat dengan Tuhan. Dengan demikian, kegiatan membaca Asmaul Husna di sekolah ini tidak hanya sekadar ritual, tetapi juga merupakan bagian integral dari pendidikan karakter yang holistik.
Melalui pembacaan Asmaul Husna, SDN 31 Jati Tanah Tinggi menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan dan spiritualitas dalam pendidikan anak-anak. Hal ini menciptakan lingkungan belajar yang tidak hanya mengembangkan aspek kognitif siswa, tetapi juga aspek afektif dan spiritual mereka. Dengan demikian, sekolah ini tidak hanya menjadi tempat memperoleh pengetahuan, tetapi juga tempat untuk meresapi kearifan spiritual yang akan membimbing siswa dalam menjalani kehidupan mereka di masa depan.